Minggu, 20 Maret 2016

PERANAN TAMAN PINTAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR





Muhlisin
Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Banten
Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten, Jl. Raya Palima – Pakupatan, Curug Serang-Banten
A.  Pendahuluan
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku menjadi yang lebih baik. Belajar tidak hanya terbatas dengan ruangan yang disebut kelas tetapi lebih luas lagi, belajar dapat dilakukan dimanapun di luar maupun di dalam ruangan.
Belajar di luar ruangan bisa dilakukan di lingkungan sekitar manusia baik ingkungan alami maupun lingkungan buatan.  Taman pintar merupakan lingkungan di luar ruangan yang merupakan lingkungan buatan dan dapat digunakan sebagai sumber belajar.

B.  Hakekat Sumber Belajar
Sumber belajar pada hakekatnya adalah semua sumber yang terdiri dari pesan, manusia, material (media  software), peralatan  (hardware), teknik (metode) dan lingkungan yang digunakan secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama (kombinasi) untuk memfasilitasi terjadinya kegiatan belajar (AECT, 1977).
Sumber belajar pada hakekatnya merupakan suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar secara individual (Fred Percival & Ellington, 1988). Menurutnya agar sesuatu dapat berfungsi sebagai sumber belajar syaratnya adalah: (1) Dapat tersedia secara cepat; (2) Memungkinkan siswa untuk memacu dm; (3) Bersifat individual, dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.
Menurut Cony Semiawan (1986:24) ada empat jenis sumber belajar yang sangat bermanfaat, antara lain : 1) Masyarakat desa atau kota di sekeliling sekolah; 2) Lingkungan fisik di sekitar sekolah; 3) Bahan sisa dan barang bekas yang tidak dapat dipakai yang terbuang, mungkin dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun bila kita dapat memanfaatkannya dengan cara mendaur ulang dapat menjadi sumber belajar dan alat bantu belajar mengajar; 4) Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi di masyarakat, yang menarik perhatian siswa karena peristiwa itu tidak akan terulang lagi, dan peristiwa tersebut tidak akan ada pada catatan dalam buku atau alam pikir siswa. Jadi, dengan demikian taman pintar juga merupakan sumber belajar yang berupa lingkungan di sekitar sekolah.
  Ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian secara seksama dalam merencanakan sumber belajar yaitu: maksud dan tujuan pengadaan sumber belajar, tingkat perkembangan siswa, konsep dan keterampilan yang akan dikembangkan serta kegiatan dan metode belajar yang akaan diterapkan. Dengan memperhatikan beberapa aspek tersebut maka pemanfaatan sumber belajar akan dapat berjalan sesuai dengan tujuan dari kegiatan instruksional.
Agar diperoleh manfaat yang maksimal dari sumber belajar perlu memperhatikan ciri-ciri pokok dari sumber belajar, yaitu: (1) Sumber belajar mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan pembelajaran; (2) Sumber belajar dapat merubah tingkah laku yang lebih sempuma, sesuai dengan tujuan; (3) Sumber belajar dapat digunakan secara sendiri-sendiri (terpisah) mapun secara kombinasi (gabungan); (4) Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu yang dirancang  {by design} untuk keperluan belajar dan sumber belajar yang tinggal memakai  (by utilization) awalnya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, kemudian dimanfaatkan bagi kegiatan belajar. Karti Soeharto dkk

C.  Lingkungan sebagai Sumber Belajar
Taman pintar merupakan lingkungan yang dibuat sebagai sumber dan  sarana belajar. Jadi, menggunakan taman pintar sebagai sumber belajar berarti memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Kelebihan dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar yaitu: 1) Membuat siswa mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman langsung; 2) Lebih komunikatif; 3) Membuat pelajaran lebih konkrit; 4)  Membuat siswa mengenal dan mencintai lingkungan; 5) Penerapan ilmu menjadi lebih mudah sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-harinya (Sardiman, 2005).
Lingkungan dalam pembelajaran dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang ada di sekolah atau tempat tinggal siswa yang temasuk di dalamnya mahluk hidup maupun benda mati yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar”.
Ada empat sumber belajar yang berkenaan langsung dengan lingkungan sebagai berikut:
1.     Masyarakat kota atau desa sekeliling sekolah;
2.     Lingkungan fisik di sekitar sekolah;
3.     Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pemahaman lingkungan;
4.     Peristiwa alam dan peristiwa yang terjadi dimanfaatkan cukup menarik perhatian siswa.13
Dalam proses pembelajaran, lingkungan sebagai dasar pengajaran adalah faktor tradisonal yang memengaruhi tingkah laku individu dan merupakan faktor belajar yang penting. Lingkungan belajar/pembelajaran atau pendidikan terdiri atas:
1. Lingkungan sosial yaitu lingkungan masyarakat baik kelompok besar maupun kelompok kecil;
2. Lingkungan personal meliputi individu-individu sebagai suatu pribadi berpengaruh terhadap individu pribadi lainnya;
3. Lingkungan alam (fisik) meliputi sumber daya alam yang dapat diberdayakan sebagai sumber belajar;
4. Lingkungan kultural mencakup hasil budaya dan teknologi yang dijadikan sumber belajar dan dapat menjadi faktor pendukung pengajaran. Dalam konteks ini termasuk sistem nilai, norma, dan adat kebiasaan (Sandhi, 2011)
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut yaitu:
1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada di lingkungan.
2. Praktis dan mudah dilakukan, tidak memerlukan peralatan khusus seperti listrik.
3. Memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkrit, tidak verbalistik.
4. Karena benda-benda tersebut berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa. Hal ini juga sesuai dengan konsep pembelajaran kontekstual (contextual learning).
5. Pelajaran lebih aplikatif, maksudnya materi pelajaran yang diperoleh siswa melalui media lingkungan kemungkinan besar akan dapat diaplikasikan langsung, karena siswa akan sering menemui benda-benda atau peristiwa serupa dalam kehidupannya sehari-hari.
6. Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa. Dengan penggunaan lingkungan, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.
7. Lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa, dibandingkan dengan media yang dikemas.
            Menurut Nana Sudjana (2001) ada tiga macam lingkungan yang
dapat digunakan dalam proses pendidikan dan pengajaran yaitu lingkungan sosial, lingkungan alam dan lingkungan buatan. Lingkungan sosial sebagai sumber belajar berkaitan dengan interaksi manusia dengan kehidupan bersayrakat.  Lingkungan alam berkenaan dengan segala sesuatu yang sifatnya alamiah seperti keadaan geografi, iklim maupun sumber daya alam. Lingkungan buatan  yaitu lingkungan yang sengaja diciptakan atau dibangun manusia untuk tujuan tertentu yang bermanfaat bagi kehidupan manusia
Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini, Nasution (1985) menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan cara membawa sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dan dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Tentunya masing-masing cara tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan, metoda, teknik dan bahan tertentu yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
            Lingkungan yang ada di sekitar merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas, antara lain :
1.    Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari siswa Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin memperkaya wawasan dan pengetahuan siswa karena mereka belajar tidak terbatas oleh empat dinding kelas. Selain itu kebenarannya lebih akurat, sebab siswa dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut.
2.    Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningfull learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkritan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pendidikan siswa.
3.      Penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar akan mendorong pada penghayatan nilai-nilai atau aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya. Kesadaran akan pentingnya lingkungan dalam kehidupan bisa mulai ditanamkan pada siswa, sehingga setelah mereka dewasa kesadaran tersebut bisa tetap terpelihara.
4.      Penggunaan lingkungan dapat menarik bagi siswa  Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi siswa sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan. Kegemaran belajar merupakan modal dasar yang sangat diperlukan dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya manusia di masa mendatang.
5.      Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar siswa (learning activities) yang lebih meningkat.  Penggunaan cara atau metode yang bervariasi ini merupakan tuntutan dan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam pendidikan.

Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa siswa-siswa untuk mengamati lingkungan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan belajar. Artinya belajr tidak hanya  terjadi di ruangan kelas namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan sosial, dan budaya, perkembangan emosional serta intelektual.
1. Perkembangan aspek keterampilan sosial; Lingkungan secara alami mendorong siswa untuk berinteraksi dengan siswa-siswa yang lain bahkan dengan orang-orang dewasa. Pada saat siswa mengamati objek-objek tertentu yang ada di lingkungan pasti dia ingin mencritakan hasil penemuannya dengan yang lain. Supaya penemuannya diketahui oleh teman-temnannya siswa tersebut mencoba mendekati siswa yang lain sehinga terjadilah proses interaksi/hubungan yang harmonis. Siswa-siswa dapat membangun kterampilan sosialnya ketika mereka membuat perjanjian dengan teman-temannya untuk bergantian dalam menggunakan alat-alat tertentu pada saat mereka memainkan objek-objek yang ada di lingkungan tertentu. Melalui kegiatan sepeti ini siswa berteman dan saling menikmati suasana yang santai dan menyenangkan.
2. Perkembangan aspek emosi; Lingkungan pada umumnya memberikan tantangan untuk dilalui oleh siswa-siswa. Pemanfaatannya akan memungkinkan siswa untuk mengembangkan rasa percaya diri yang positif. Misalnya bila siswa diajak ke sebuah taman yang terdapat beberapa pohon yang memungkinkan untuk mereka panjat. Dengan memanjat pohon tersebut siswa mengembangkan aspek keberaniannya sebagai bagian dari pengembangan aspek emosinya. Rasa percaya diri yang dimiliki oleh siswa terhadap dirinya sendiri dan orang lain dikembangkan melalui pengalaman hidup yang nyata. Lingkungan sendiri menyediakan fasilitas bagi siswa untuk mendapatkan pengalaman hidup yang nyata.
3. Perkembangan intelektual; Siswa-siswa belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau ide-ide. Lingkungan menawarkan kepada guru kesempatan untuk menguatkan kembali konsep-konsep seperti warna, angka, bentuk dan ukuran.  Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-konsep tertentu secara alami.



DAFTAR PUSTAKA

Sardiman, 2005. Media Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sandhi S A., 2011. Pemanfaatan Laboratorium Lingkungan sebagai Media Pembelajaran IPAyang Bernilai Edukatif dan Ekonomis. http://iyoyee.wordpress.com/2007/11/08/artikel-non-penelitian-1.
Sudjana, N. A. Rivai.1991.Media Pengajaran (Penggunaan dan Pembuatannya).Bandung:Sinar Baru Bandung
Triadinda, O. A. 2013. Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Taman Pintar di Kota Solo Berdasarkan Pendekatan Arsitektur Metafora. Disertasi UAJY, tidak diterbitkan















Tidak ada komentar:

Posting Komentar