Selasa, 18 Juni 2013

PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI (BAKTERI : Saccharomyces cerevisea) TERHADAP CITA RASA TAPAI UBI JALAR

PENGARUH LAMA WAKTU FERMENTASI (BAKTERI : Saccharomyces cerevisea) TERHADAP CITA RASA TAPAI UBI JALAR
Arifatul Bahirah, Nina Huwaida Zunnur, Rahma Nurbaiti, Tyas Farrah Dhiba
XII IPA 3

Abstract
Sweet potato (Ipomoea batatas L.) is a type of plant tubers that easily grown in tropical regions. Sweet potatoes are soft and sweet texture has many benefits for the body. One is sweet potatoes contain glutathione type of potent antioxidant, so it can fight the cell damage that can lead to cancer. The content of nutrients in it, including vitamin A, vitamin C, manganese, fiber, potassium, vitamin B6, etc.. Now, in addition to sweet potatoes can be eaten with boiled, baked, and baked goods can also be made ​​into a fermented.



A.    LATAR BELAKANG
Indonesia adalah surga makanan. Banyak makanan tradisional sampai modern terjaja dari Sabang sampai Marauke. Makanan-makanan tersebut ada yang diolah secara tradisional dan dengan menggunakan teknologi. Namun, makanan yang diolah secara sederhana dan tradisional ternyata memiliki cita rasa yang lebih nikmat daripada makanan olahan pabrik. Salah satu makanan tradisional yang sudah terkenal luas di Indonesia adalah tapai. Pada mulanya, orang membuat tapai dengan bahan dasar singkong. Rasa yang disajikan tapai singkong adalah manis dan sedikit asam.
Namun, seiring perkembangan zaman, banyak orang mulai mencoba-coba membuat tapai dengan bahan baku lain. Misalnya : tapai ketan dan tapai ubi. Tapai jenis baru ini bukanlah makanan yang berasal dari daerah tertentu di Indonesia, seperti halnya tapai singkong dari daerah

Bandung. Tapai-tapai jenis baru ini adalah hasil ‘coba-coba’ tangan-tangan kreatif pembuat makanan. Dan rasa yang tersaji dalam tapai-tapai jenis baru ini tidak kalah nikmat dengan tapai singkong pada umumnya. Ditambah lagi, kandungan gizi yang terkandung dalam ubi ataupun ketan ternyata lebih tinggi disbanding gizi dalam singkong.
Namun sayangnya, terkadang pembuatan tapai mengalami kegagalan. Faktor-faktor penyebab kegagalan tersebut  diantaranya adalah : pemberian ragi tapai, lama waktu fermentasi, dan tempat penyimpanan. Faktor- faktor tersebut apabila tidak diperhatikan dapat menyebabkan rusaknya bentuk tapai, cita rasa yang tidak sesuai dengan yang diharapkan dan aroma yang kurang menjanjikan. Faktor yang paling banyak membuat gagalnya produk olahan biologi konvesional tapai adalah lamanya waktu fermentasi. Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui waktu efektif fermentasi tapai dengan ragi Saccharomyces serevicae terhadap tapai ubi jalar.

B.      METODE PENELITIAN
             1.          Metode Penelitian
      Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen pembuatan produk pangan hasil fermentasi, uji regresi untuk mengetahui lama waktu fermentasi terhadap cita rasa tapai ubi jalar. Eksperimen pada penelitian ini, tim peneliti membuat produk fermentasi tapai dengan bahan dasar ubi jalar.
Metode Eksperimen
a.        Alat dan Bahan

Tabel.  3.1 Alat
No.
Nama Alat
Jumlah
1.
Baskom
1
2.
nampan
1
3.
Tupperware
2
4.
Piring
1
5.
Sendok
1
6.
Panci
1
7.
Pisau
1

   







  Tabel. 3.2 Bahan
No.
Nama Bahan
Jumlah
1.
Ubi jalar
2 kg
2.
Ragi Tapai (S. serevicae)
1 sendok makan
3.
Air
3 liter


    Metode Eksperimen dengan membuat tapai berbahan dasar ubi jalar yang akan dikenai 2 perlakuan berbeda, sebagai berikut:
a.    Ubi jalar pertama diberikan perlakuan dengan lama waktu fermentasi 2 hari.
b.   Ubi jalar kedua diberikan perlakuan dengan lama waktu fermentasi 3,5 hari.

                    2.            Waktu dan Tempat
   Eksperimen pembuatan tapai ubi jalar dilakukan tim peneliti di asrama dan dapur SMAN Cahaya Madani Banten Boarding School yang berlokasi di Jl. Raya Pandeglang KM.3 Labuan Pandeglang, Banten. Percobaan dilakukan pada tanggal 6 Maret 2013.

                    3.            Uji Organoleptik
      Uji organoleptik adalah pengujian terhadap produk pangan dengan menggunakan indera penglihatan, penciuman, pencicipan, peraba dan pendengaran. Uji organoleptik mencakup enam tahap, yaitu menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.  Untuk melaksanakan uji organoleptik diperlukan panel. Dalam penelitian suatu mutu atau analisis sifat-sifat sensorik suatu komoditi, panel bertindak sebagai instrument yang bertugas menilai sifat atau mutu komoditi berdasarkan kesan subjuktif. Orang yang menjadi panel disebut panelis. Dalam uji organoleptik ini digunakan indera para panelis tidak terlatih sebanyak 10 orang. Uji organoleptik yang digunakan tim penulis adalah uji organoleptik dan uji hedonik untuk menilai uji penerimaan dengan mengemukakan tingkat kesukaan/ketidaksukaan.
       Data diperoleh dari hasil pengujian yang dilakukan oleh indera penciuman, pendengaran, penglihatan, perasa dan pengecap pada saat tapai ubi jalar dimakan. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, ukuran, dan bentuk tapai ubi jalar. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya apabila terjadi kerusakan pada produk tapai ubi jalar. Indra pengecap dalam hal kepekaan rasa, rasa manis dapat dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada tepi atas lidah, rasa asam pada tepi bawah lidah dan rasa pahit pada bagian pangkal lidah. Untuk produk pangan, yang paling jarang digunakan adalah indera pendengaran.

                    4.            Uji Hedonik                                                                                  
        Uji hedonik merupakan salah satu jenis uji penerimaan. Panelis diminta mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang kesukaan/ketidaksukaan, disamping itu panelis juga mengungkapkan tingkat kesukaan/ketidaksukaan. Tingkat kesukaan ini disebut skala hedonik, misalnya amat sangat suka, sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka, tidak suka, sangat tidak suka. Dalam analisisnya skala hedonik ditransformasikan menjadi skala numeric dengan angka menaik menurut tingkat kesukaan. Sampel uji hedonik disajikan secara acak dan dalam memberikan penilaian, panelis tidak boleh mengulang-ulang penilaian atau membanding-bandingkan sampel yang disajikan.
       Sehingga untuk panelis tidak terlatih, sebaiknya contoh disajikan satu per satu sehingga panelis tidak akan membanding-bandingkan. Sampel dianjurkan disajikan secukupnya, tidak terlau banyak/sedikit.. Panelis diminta respon spontan terhadap sampel sehingga panelis hanya boleh menilai sekali. Uji hedonik ditabulasi dalam table, dan dilakukan analisis dengan Anava dan uji lanjutan seperti Duncan’s Multiple Test.

C.      ANALISIS DATA
Langkah 1
Y1 = Y11 + Y21 + Y31 + … + Yr1
Y1 = Y11 + Y12 + Y13 + … + Y1t
W1 = Y112 + Y212 + Y312 + …+ Yr12
W1 = Y112 + Y122 + Y132 + … + Y1t2
Total umum (Y..) = Y1 + Y2 + Y3 + … + Yr atau
Total Jumlah Kuadrat (∑Yij2) = W1 + W2 + W3 + … + Wr atau                                   
= W1 + W2 + W3 + … + Wt
Jumlah kuadrat total perlakuan (∑Yj2)    = Y12 + Y22 + Y32 + …+ Yt2
Jumlah kuadrat total kelompok (∑Yi2)    = Y12 + Y22 + Y32 + … + Yr2




Langkah 2
Dibuat suatu analisis varian untuk membedakan sampel yang satu dengan yang lainnya.
Jumlah Kuadrat Total     = Total Jumlah kuadrat – Faktor Koreksi                                     
                                     =
 - Faktor Koreksi
                                              =
– Faktor Koreksi
                                                 =
Jumlah Kuadrat Galat = Jumlah Kuadrat TotaKelompokl – Jumlah Kuadrat Perlakuan – Jumlah Kuadrat

Langkah 3
dimana, - Kuadrat Tengah =
-          Fhitung perlakuan =


Kemudian Fhitung dibandingkan dengan F tabel
F hitung < F tabel = Tidak Berbeda Nyata
F hitung > F tabel = Berbeda Nyata

Analisis Uji Hedonik
      Berdasarkan hasil penelitian Uji Hedonik, didapatkan :
Jumlah Kuadrat Total            = 705  – 684,45  = 20,55
Jumlah Kuadrat Perlakuan  = 572 + 602      - 684,45 = 0.45
                                              10
Jumlah Kuadrat Kelompok =
Jumlah Kuadrat Gatlat        = 20,55 – 0,45 – 8,05 = 12,05                                              

Fhitung (3,15)  dibandingkan dengan Ftabel yang bernilai 2.98 pada 0.05. Fhitung > Ftabel sehingga dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan sangat nyata antar perlakuan.
      
D.    KESIMPULAN DAN SARAN
1.      Kesimpulan
Lama waktu fermentasi berpengaruh besar terhadap cita rasa tapai ubi. Semakin lama tapai ubi dibiarkan terfermentasi, cita rasa yang didapat justru semakin asam. Waktu fermentasi terbaik untuk mendapatkan cita rasa tapai ubi yang manis adalah 1,5 – 2 hari. 
2.      Saran
a)      Ubi yang direbus cukup setengah matang saja.
b)      Pemberian ragi secukupnya (merata tipis pada permukaan ubi).
c)      Tempat yang digunakan sebagai tempat fermentasi haruslah tertutup rapat dan steril.





Perlakuan
Total Kelompok
1
2
.
r
Yi..
∑iY.j2

 (Yi.)2
Kelompok
1
Y11
Y21
.
Y1.
Y1.
W1.
(Y1.)2
2
Y12
Y22
.
Y2.
Y2.
W2.
(Y2.)2
3
Y13
Y23
.
Y3.
Y3.
W3.
(Y3.)2
.
.
.
.
.
.
.
.
T
Y1t
.
.
Yrt
Yr
Wr.
(Yt)2
Total Perlakuan
Y.j
Y.1
Y .2
Y.t 
Y..
Total Umum 

∑j(Yi.)2 Jumlah kuadrat total kelompok 
∑jYij2 
W.1
W.2
.
W.t
 .
Total jumlah kuadrat 
 (Y.j)2
(Y.1)2
(Y.2)2
(Y.T )2
∑i(Y.j)2
Jumlah kuadrat total perlakuan

LAMPIRAN

























Text Box: Tabel. 1 Data penilaian terhadap  pengamatan
Tabel. 5 Data penilaian terhadap pengamatanJumlah
Tabel. 5 Data penilaian terhadap pengamatanJumlah
 


Sumber Keragaman
Derajat Bebas
(db)
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat Total
(KT)
Fhitung
Perlakuan
r-1
JKPerlakuan


Kelompok
t-1
JKKelompok


Galat
(rt-1) – (r-1) + (t-1)
JKGalat


Total






Tabel. 2 Uji Hedonik




Sumber
Keragaman
Derajat Bebas
Jumlah Kuadrat (JK)
Kuadrat Total
Fhitung
(db)
(KT)
Perlakuan
1
0.45
0.45
3,15
Kelompok
9
8,05
0,89
Galat
18
12,05
0,66
Total
28
20,55
0,7339











Tabel.3 Daftar Analisis Varian Tapai Ubi jalar

Tapai ubi jalar
Total panelis
Waktu fermentasi 2 hari
Waktu fermentasi 3,5 hari
Yi
∑iY.j2
(Yi.)2
Panelis
1
5
7
12
74
144
2
5
8
13
85
169
3
7
5
12
74
144
4
7
5
12
74
144
5
6
4
10
52
100
6
4
5
9
41
81
7
8
5
13
85
169
8
5
6
11
61
121
9
5
8
13
85
169
10
5
7
12
74
144
Total
 Sampel
Y.j
57
60
117
1385
∑jY.ij2
315
334
705
(Yi.)2
3249
3600
rata rata
4,31
3,98

























Tabel. 4 Hasil perhitungan dituliskan dalam tabulasi analisis varian.
Daftar Sidik Ragam